Saturday, February 6, 2016

Hujan Bulan Februari

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kata Pengantar

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Ba'da tahmid dan sholawat.
tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

( Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono)

Jangan Menghidar, Sebab hujan itu rahmat
Bukan maksud menjadi tandingan puisi yang melegenda milik si mbah Sapardi Djoko Darmono tentang hujan bulan Juni. Memang bukan itu maksud dari tulisan yang akan pembaca nikmati berseri - seri, berhalaman - halaman. Semoga anda sabar menanti setiap tulisan baru yang akan muncul disetiap episodenya. Memang tidak ada yang lebih indah dari "jeritan" perasaan mbah Sapardi saat mengolah kata yang bernas padat makna. Siapa yang berfikir tentang bijaknya hujan di Bulan Juni?, ya hanya mbah Sapardi, hujan diantara terik matahari, kisah kasih tulus hujan pada tanaman dan rumput ilalang. Seperti cintanya fajar pagi pada gelapnya malam. Tulus ikhlas dan menentramkan.

Tulisan - tulisan seri pada Hujan Bulan Februari mencoba mengambil angel  lain dari tarian - tarian hujan yang diiringi suara gemericik bersaut. Hujan Bulan Februari memang saatnya musim hujan, bahkan puncak musim hujan. Meskipun mendung tak selalu hujan bukan ?. Kalaupun hujan, tidak salah bukan ?.

Diantara hujan dan gemericiknya tetesan airnya di cucuran, masih ada orang yang merasa sempit hati. Menggerutu, mencemooh, mengumpat atau bahkan memaki hujan yang turun di atas kepalanya. Salahkah hujan? atau yang salah adalah hati mu?. Hujan hanyalah menyampaikan salam dariNya untuk hamba-hamba dan makhuk yang ia rindu kepadaNya. tidakkah kau rindu padanNya?

Jangan menghindar. Hujan itu rahmat.
Diantara sedikit orang yang mensyukuri hujan itu, kami mencoba menjadi salah satunya. Mengumpulkan butir kebaikan dan rahmat yang diturunkanNya untuk semua makhluk yang bersyukur dan bersujud kepadaNya. Kami coba himpun tetesan-tetesan air rahmat yang menyapa bumi dengan kedua tangan tengadah. Dan seri tulisan Hujan Bulan Februari ini nantinya adalah hasil dari tetesan - tetesan air dan rahmat yang berhasil kami himpun, kami teguk dan kami maknai tiap butir tetesannya. Tetesan yang kami kumpulkan dalam wadah sakinah, mawadah dan rahmah.

Semoga bermanfaat jika pengunjung sempat membaca semua ini..
Semoga Allah membimbing kita semua..


Launching Tulisan "Hujan Bulan Februari"
Hari Sabtu, 6 Februari 2016
Jam 08.00
Bertempat: Masjid Amirul Mukti, Jl. Jambangan IX

0 comments:

Post a Comment